1.1 Konfigurasi Static Route Menggunakan CPT


Static Route adalah jenis routing yang dilakukan oleh administrator jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Didalam static route, router melalukan rooting berdasarkan informasi yang diterima dari tabel rooting.

Berikut ini bakal saya tunjukan konfigurasi static route:

Ini topologi yang saya gunakan, topologi bisa dibuat sesuai yang anda butuhkan.


Konfigurasi Router 0(AdimasBekasi) dengan perintah:

  • en/enable: Untuk masuk ke dalam preivelege mode.
  • conf t: Untuk masuk kedalam mode global config.
  • line vty 0 4: Mengaktifkan password pada line virtual terminal, agar hanya orang yang.mengetahui/memiliki password yang bisa mengakses router melalui virtual terminal.
  • login local: Mengaktifkan pengecekan password saat login.
  • exit: keluar dari mode config-line.
  • enable secret cisco: Mengubah enable password menjadi cisco.
  • username cisco password cisco: Memberikan username dengan password cisco.
  • hostname: Untuk memberikan hostname pada router.
  • int fa: masuk kedalam mode interface.
  • ip addr: Memberikan ip address.
  • no sh/ no shutdown: untuk menyalakan interface.
  • ex/exit: untuk keluar.


Konfigurasi Router 1(AdimasSolo) 



Konfigurasi Router 2(AdimasMalang) 



Konfigurasi Router 3(AdimasMadura) 



Penggunaan Ip Address dapat digunakan dengan kebutuhan pengguna.


Selanjutnya, konfigurasi ip route, konfigurasi ip route secara manual dapat mengetik perintah "ip route" 

Konfigurasi ip route Router0(AdimasBekasi)




Konfigurasi ip route Router1(AdimasSolo)



Konfigurasi ip route Router2(AdimasMalang)


Konfigurasi ip route Router3(AdimasMadura)

            


Selanjutnya kita cek perintah show ip route pada tiap route, show ip route adalah perintah untuk menampilkan konfigurasi ip yang telah dilakukan sebelumnya. 

Konfigurasi Router0(AdimasBekasi)



Konfigurasi Router1(AdimasSolo)



Konfigurasi Router2(AdimasMalang)


Konfigurasi Router3(AdimasMadura)


Tanda S yang ada pada router masing masing menunjukan routing static yang telah dikonfigurasi ditiap router.

Selanjutnya test ping dari Router0(AdimasBekasi) ke Router3(AdimasMadura)

Jika test berhasil berarti router sudah bisa saling berkomunikasi.



Oke seperti itulah konfigurasi Static Routing yang telah saya pelajari disekolah.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »